titik tengah INDONESIA,

ditandai persis ditengah sebuah situs Megalitikum berupa lingkaran Batu membentuk angka Nol bernama GARUGA. Ditengah lingkaran terdapat batu yang menjadi titik pertengahan INDONESIA.

Selamat datang di Umpungeng,

Sebuah kawasan yang terjaga kemurnian alamnya sejak dulu,kini dan Isnya Allah dimasa yang akan datang. Mari kita jaga Umpungeng agar tetap menjadi sumber mata air kita bersama.

GARUGAE, symbol titik tengah INDONESIA

Lingkaran Batu yang disebut Lalebata (Garugae) merupakan situs megalitikum peninggalan sejarah Bugis.

Batu Cinta

Lubang batu yang terbentuk secara alami oleh terpaan air di pinggir sungai Batuletengnge Umpungeng.

Alam Umpungeng

Menyimpan aneka flora dan fauna yang warna warni, mari nikmati kesejukan alamnya dan jaga kelestariannya.

Kawasan pertanian

Mayoritas warga Umpungeng berprofesi sebagai Patani,sebagian besar bertani Cengkeh, sisanya menanam kopi, fanili, kemiri, pangi dan berbagai jenis umbi umbian lainnya.

Pengrajin Gula Aren?

luas areal hutan pohon aren di kawasan Umpungeng mencapai 620 ha (4% dari luas hutan) menjadikan kawasan ini sebagai sentra Gula aren.

Kus kus

Kus-kus atau orang Umpungeng menyebutnya Memu adalah hewan yang paling ramah dan juga langkah, hidup di alam liar namun jinak sama manusia.

Burung Rangkong Sulawesi

Burung Rangkong (Alo bagi orang Umpungeng)merupakan salah satu hewan endemik di Kawasan Umpungeng yang dilindungi,mari kita jaga dan lestarikan keberadaannya

Rusa Sulawesi

Rusa jenis ini hidup berkelompok dan masih bisa dijumpai di kawasan Umpungeng, hanya saja warga sering melakukan perburuan liar yang mengakibatkan Rusa Sulawesi ini terancam punah. Ayo kita lindungi!

Kawasan resapan air

Aliran 5 sungai yang bermuara pada sungai langkemme menjadi pemasok utama irigasi pertanian untuk kawasan Kabupaten Soppeng dan sekitarnya.

Aliran sungai-sungai yang sejuk dan indah

Sungainya mengalir sepanjang tahun, disepanjang sungai dipenuhi tumbuh-tumbuhan herbal yang kaya manfaat untuk obat ataupun nutrisi bagi kehidupan kita.

Hamparan bukit Umpungeng

Deretan 3 bukit menyerupai manusia yang sedang terbujur (Wuju), Inilah tanah leluhur yang hampir luput dalam sejarah.

Pesona Keindahan Air Terjun

Kejernihan dan kebersihan airnya memberi kesegaran dan kesan alam yang kuat

Donasi Pohon Aren

Ayo berpartisipasi untuk menjaga sumber mata air bersama

Pembangunan Masjid Nol Satu

Sebagai sarana ibadah ditengah kesejukan alam sekaligus sbagai simbol titik pertengahan Indonesia.

ceo

SEO Links Exchanges, Blog Link Building Service Build Your Links For Free, Links Building Service SEO Links Attitude | Free SEO Links Building Free Backlink Service, Links Building 4 Free

Rabu, 01 Desember 2010

The Center Point Of Indonesia Makassar.

Indonesia memiliki mega proyek kelas dunia. Beberapa mega proyek yang sudah jadi adalah jembatan Suramadu. Beberapa proyek lain akan menyusul. Ada yang masih dalam perencanaan dan ada juga yang sudah dalam tahap penyelesaian. The Center Point Of Indonesia Makassar salasatunya:

Center Point Of Indonesia Makassar akan memiliki kawasan super megah sebagai pusat bisnis, wisata dan pendidikan yang dinamakan Center Point Of Indonesia. Center Point Of Indonesia dibangun di kawasan dengan luas total 600 hektar itu akan terdapat bangunan bangunan menjulang tinggi, pusat bisnis dan pemerintahan, kawasan hiburan, hotel hotel kelas dunia yang dilengkapi dengan lapangan golf dengan view ke laut lepas dan pemandangan menakjubkan ke pulau pulau di Teluk Makassar. Di kawasan ini juga akan dibangun Istana kepresidenan yang selama ini hanya berada di Jawa dan Bali.

Istana ini nantinya berada di atas laut. Di kawasan CPI juga akan dibangun Masjid Termegah di Asia, sekelas Taj Mahal di India. Ada juga The Makassar Notradamus, yaitu taman 1000 patung Pahlawan Indonesia. Masih di lokasi yang sama, Makassar juga akan membangun Public Space atau area publik terluas di Dunia. Di lapangan nan luas ini, akan terdapat banyak kawasan hijau, tempat bermain, taman bunga, tempat beristirahat, dan tentunya pantai buatan. Di sekitar kawasan ini juga akan terdapat Waterfront dan Marinas.

Center Point Of Indonesia akan dilengkapi dengan dua jalan layang selebar masing-masing 40 meter, waterway, monorail dan busway. Monorail di CPI akan menghubungkan kawasan megah ini ke Pusat Kota Makassar, hingga ke Bandara International Sultan Hasanuddin. Jika proyek ini benar benar terwujud maka Makassar akan melampaui Jakarta dalam hal mewujudkan angkutan Mass Rapit Transport idaman itu.
Center Point of Indonesia juga akan dilengkapi dengan sebuah menara yang menyerupai Oriental Pearl Tower di Shanghai. Menara setinggi 300 meter itu akan difasilitasi dengan dek anjungan berputar.

Menara itu akan dibangun tepat di tengah-tengah proyek CPI. Selain itu, Center Point of Indonesia akan memanjakan pengunjung karena sudah terintegrasi dengan Trans Studio Indoor Theme Park, karena akan dilewati oleh jalur Monorail. Nantinya beberapa pantai dan pulau-pulau buatan di CPI juga akan dihubungkan dengan kereta gantung (Gondola) terpanjang di Asia. Jika proyek ini selesai, maka Makassar akan melesat menjadi kota metropolitan modern dan terbesar kedua di Indonesia, melampaui Surabaya. Obsesi itu jugalah yang membuat Makassar bertekat untuk menjadi kota dunia di tahun 2030.

Jumat, 01 Oktober 2010

Sumber Daya Alam

Desa Umpungeng / Umpungeng Ecotourism Village merupakan salah satu desa tertua di tanah bugis yang merupakan warisan para leluhur  yang hingga saat ini masih terjaga keindahan alamnya. Patut disyukuri karena desa ini telah diwariskan kepada generasi yang sangat perduli terhadap lingkungan dan alam sekitarnya. Penduduk desa Umpungeng masih menganut  kearifan local yang berpegan pada tata nilai positif seperti kejujuran, keramah-tamahan, kasih sayang baik  terhadap sesama, terhadap hewani dan bahkan terhada tumbu tumbuhan. Inilah  kekayaan & aset yang merupakan karunia Ilahi yang terbesar yang harus terus dijaga dari generasi kegenerasi.

Letak geografis desa Umpungeng berada di antara tiga kota Kabupaten yaki Kota Kabupaten Soppeng sebelah timur, Kab.Barru sebelah barat dan Kab.Bone di sebelah Selatan. Dusun Umpungeng sendiri berada diwilayah hukum Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng.  Wilayah yang beradah dilereng Gunung Poso ini merupakan daerah dengan curah hujan paling tinggi diantara wilayah lain di kabupaten Soppeng yang  secara geografis terbagi 3 Kampung yang dibatasi oleh masing-masing sungai  yakni antara Sungai Lebba-e dengan Sungai Lasaurung terdapat Kampung Bulu batu dan antara Sungai Ladengeng dengan sungai Yawangpulo terdapat Kampung Umpungeng dan Jennae. Aliran sungai-sungai tersebut bermuara ke sungai Langkemme yang selama ini merupakan pengsuplay utama kebutuhan perairan irigasi beberapa kawasan pertanian di Kabupaten Soppeng. Satu hal yang kami syukuri bahwa letak posisi  Umpungeng berada persis pada pertengahan Indonesia, hal ini dapat di lihat lebih jelas pada peta google 

Wilayah Umpungeng pada umumnya pegunungan, kondisi tersebu menjadikan penduduk di Umpungeng umumnya bercocok tanam. Berbagai jenis tanaman yang terdapat di sini seperti tanaman padi merah, sayur-sayuran, singkong,umbi-umbian dengan aneka varitas hingga tanaman keras seperti Nangka, Cokelat, Cengkih, Durian dll. Hasil pertanian penduduk umumnya dikomsumsi sendiri. Gaya bercocok tanamnya pun pada awalnya berpindah-pindah. Hal ini di dorong oleh pengetahuan pertanian yang kurang memadai dan hanya mengelola kebun secara berpindah-pindah. Mereka menganggap bahwa kebun yang sudah sering ditanami lambat laun akan menurun produktifitasnya sehingga harus mencari lahan baru. Namun seiring dengan tingkat pengetahuan petani yang lebih baik, kebiasaan bercocok tanam secara berpindah-pindah ini sudah mulai berubah.  Hal yang menarik dari penduduk setempat adalah budaya kekeluargaan dan gotong-royong yang masih kental. Sehingga untuk menanami kebun tidak membutuhkan waktu lama untuk melakuknnya.
Kondisi alam yang asri dan aliran sungai deras,bening diantara bebatuan yang bersih dikaki pegunungan juga menyimpan potensi lain. Jenis Ikan Moa (kaya kandungan omega3+protein) dulu banyak dijumpai disepanjang sungai disekitar. namun kini sudah mulai langkah akibat perburuan liar oleh para pendatang didaerah ini. Berbagai species seperti  ikan mas dan keong kecil disepanjang aliran sungai kini sudah mulai langka akibat tradisi menangkap lindung dan jenis species lainnya dengan cara menebar racun (sejenis portas) di hulu sungai. 

Harmonisasi alam dengan penduduk lokal Umpungeng yang telah tercipta dan terbangun sejak dulu, kini  telah mewujud menjadi suatu Desa yang alamnya indah mempesona, aneka ragam hayati dapat dijumpai disini.  Keramah tamahan penduduk dengan budaya dan kultur yang sarat dengan  kearifan  lokal siap menghangatkan suasana santai bagi siapa saja yang berkunjung ke desa ini

Kicauan aneka burung, desiran sungai-sungai yang membelah gunung Neneconang dan Gunung Laposo mengalir jernih ditengah bebatuan yang bersih turut  memperkaya nuansa exotic alam ditengah udara dingin dan sejuk. Aneka hidangan tradisional hasil olahan tangan penduduk  desa  menjanjikan cita rasa pedesaan yang gurih dan lezat. Semuanya tersaji dalam satu kesatuan hikmah ” karena alam bersahabat dengan kita”

Gula aren yang merupakan sumber penghasilan utama penduduk desa Umpungeng. Profesi menyadap (Massari) ini merupakan tradisi dari leluhur secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga saat ini. Maka tak heran jika kuwalitas gula yang dihasilkan melalui olahan tangan secara tradisional ini merupakan kwalitas  terbaik. Daerah ini mensuplai kebutuhan  gula  aren  di Sulawesi Selatan khususnya kawasan Tanah  Bugis.  Menikmati gula aren ditengah hutan dengan aneka jenis rasa mulai dari gula cair, gula kelapa, gula durian, gula sonri dll akan memberi kesan kuat terhadap kecintaan kita terhadap alam.   

Beberapa hulu sungai yang terdapat di kawasan ini merupakan sumber pengairan yang penting bagi kelangsungan pertanian di sejumlah daerah di Kabupaten Soppeng dan sekitanrnya, seperti Kab. Wajo, Sidrap, Barru, Pangkep dan beberapa daerah lainnya. Hal inilah yang menjadi alasan utama betapa pentingnya menjaga kawasan Umpungeng sebagai sumber mata air dan tentu saja “Agar tetap memberi kehidupan bagi kita semua” khususnya kelangsungan pertanian di seluruh kawasan disekitarnya, agar tetap terjaga” harmony antara alam dan manusia”.



Panjat Tebing

Kondisi wilayah Umpungeng yang membentang luas terdiri dari pegunungan, perbukitan, lembah dan dinding pegunungan yang sebagian merupakan dinding batu akan menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat pecinta wall climbing. Pasalnya di daerah ini terdapat aneka tekstur dinding batu (bugis:toppo batu) siap menantang bagi siapa pun yang mampu menaklukannya. Anda siap? welcome  

Alamat


Lihat Umpungeng di peta yang lebih besar

Kami berada di titik tengah INDONESIA 
Sebagaimana anda lihat di peta, letak Umpungeng berada persis di huruf  I pertama dari nama Negara Kesatuan Republik Indonesia. ,
Oleh karenanya kami menyebut Umpungeng sebagai "center point of Indonesia". silahkan baca di profile kami


Umpungeng
Desa Umpungeng, Kecamatan Lalabata
Kabupaten Soppeng,Sulawesi Selatan 
Indonesia - 90811

CP Dirman   : 0813 6477 0553 
     Maskur   : 0813 4399 8003 
     Sinardin : 0852 5682 8939



 

Sejarah

Sejarah Umpungen adalah Sejarah yang lebih Tua dari Riwayat PatotoE (Puang To-Toa) yang suaminya bernama Labuting Langi, lalu mempunya Putra yang bernama Batara Guru (Batara Guru Riselleng), dan Cucunya bernama Batara Lattu (Batara La-Toa).Itulah Riwayat Arung Umpungeng yang masih dapat kita dapatkan di celebes walaupun hanya dalam bentuk Panguriseng
Di Umpungeng, ada yang dipercayai sebagai tempat yang dulunya menjadi tempat Bola Ulawengnge. Dalam Riwayat Umpungeng, juga terdapat Riwayat yang menyebutkan: Tetompo'nami Matannana EssoE Na Tanniya Ku Umpungeng Monro KabbaE.

Arung Umpungang sesunguhnya adalah Matowa Zeit LompoE (Mata SilompoE Mangkau' Bone 1326-1358), putra dari Salama' La-Ma didalam Sejarah Prancis digelari "TERANG". Mata SilompoE disebut sebagai Manurengnge Ri Matajang, seharusnya pembacaannya bukan seperti itu tapi: Manu' Arungnge Ri Matajang (Terang). Manu' yang dimaksud disini adalah Jaana' (Elang) yang berwarna Manu' Komba' Karame yang kita sebut sebagai BURUNG RAJA WALIE. Gelar Para Maha Raja pada masa lampau yaitu; Wa'Jaana'tu. baca Lontara' Mangkau Bone Mata SilompoE sewaktu menurungkan Tahtanta pada Laumasa Mula Panre, Perkataannya: Lausama Toola Wa', arti dari Toola yaitu yang menggantikan. Lamausalah yang kemudian menjadi Wa' setelah Ayahnya.

Jumat, 03 September 2010

Terbang Layang

Letak geografis Umpungeng yang diapit oleh dua gunung yakni gunung Laposo dan gunung Neneconang. Di kaki gunung laposo terdapat lereng datar dengan hamparan rumput gajah yang memunkinkan kita menikmati permainan bola. Dari lereng gunung ini kita dapat menikmati pemandangan alam disekeliling termasuk pemandangan Dusun Umpungeng dari atas pegunungan. Nah, dari bukit inilah tempat yang sangat menarik bagi penikmat terbang layang dapat menikmati petualangannya. Menarik sekaligus menantang, pasalnya pilihan untuk pendaratan hanya 1 yakni Garugae (suatu landscape yang berbentuk lingkaran yang dikelilingi batu) persis ditengah-tengah perkampungan. Penasaran? coba aja.        

Jumat, 06 Agustus 2010

Air Terjun

Terdapat empat air terjun yang memiliki daya tarik dan pesona keindahan alam yang unik yaitu:

1.Air Terjun Lemoe
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan Umpungeng menjadi Desa`wisata (Umpungeng ecotourism village), sebuah rintisan awal telah dimulai, yakni dibukanya permandian alam air terjun Lemoe. Tanggal 20 Agustus 2012 tepatnya sehari setelah perayaan Idul fitri, 3 orang yang mewakili 3 generasi yakni Muhammad Emil (kalangan muda), Sudirman (Dewasa) dan Siti Aisyah (Orang Tua) melakukan survey awal sekaligus merintis jalan sementara menuju lokasi. Survey sederhana yang dilakukan telah memberi kesan mendalam bagi ke tiganya oleh keindahan airterjun dan kawasan sekitarnya.

Lokasi air terjun ini hanya berjarak 300 m dari pusat pemukiman warga, terletak dipinggir jalan yang menghubungkan antara Desa Gattareng dengan Dusun Umpungeng. Lokasi yang memiliki air jernih dengan kolam berbentuk segi tiga ini hanya berjarak 3 km dari jalan poros Bulu Dua menuju Makassar Ibukota propinsi Sulawesi Selatan atau dapat ditempuh selama 30 menit menggunakan kendaraan roda dua. Hal yang paling mengesankan dari objek wisata alam ini adalah batu tempat jatuhnya air yang berbentuk belahan pipa raksasa lurus memanjang hingga kedasar tempat jatuhnya air. Selain menimbulkan suara gemuru yang memperkuat kesan kesejukan alam,  batu yang menjadi saluran air yang terbentuk dari proses alam tersebut juga menimbulkan riak gelombang sepanjang air mengalir hingga terlihat berwarna putih. Terdapat dua air terjun dan dua kolam renang utama yang tersusun seperti layaknya kolam renang yang menempati bangunan dua lantai. Luas kolam atas bebentuk lingkarang yang lebih menyerupai tungku besar yang berisi air bening berdiameter 15 m dengan kedalaman mencapai 3 meter. Sementara air terjun kedua tingginya mencapai 25 m dengan kolam renang membentuk segi tiga dengan kedalaman mencapai 5 m. Tempat ini memiliki nilai sejarah dimana orang-orang terdahulu menggunakan tempat ini sebagai tempat pembersihan bagi yang dianggap bersalah atau melanggar aturan adat. Atas dasar tersebut para sepuh dan tokoh adat kini menganjurkan agar setiap pengunjung berprilaku sopan serta bertutur kata yang baik terutama saat berada di lokasi. Demi kenyamanan dan kepuasan dalam menikmati alam, dianjurkan agar setiap pengunjung melengkapi diri dengan peralatan  renang yang cukup seperti pakaian renang, kecamata air untuk menikmati pemandangan bawah air. Disamping itu seluru pengunjung wajib menjaga sampah terutama berbahan plastik (non organik), Tidak membawa benda tajam demi menghindari penebangan pohon sembarangan, dilarang membawa zat kimia / bahan racun dan sejenisnya demi menjaga perusakan species yang dapat mengakibatkan rusaknya alam disekitar lokasi objek.          
   
Semangat persatuan dan gotong royong warga telah membuahkan hasil, beberapa infrastruktur telah dibangun antara lain jalan akses dari jalan utama menuju objek, meski dibangun dengan sederhana namun jalan yang terdiri atas 99 anak tangga memiliki nilai filosofi yang agung karna selain berolah raga saat menuruni anak tangga tersebut, pengunjung juga dapat melantunkan zikir Asmaul husnah sejumlah 99 sesuai dengan jumlah anak tangga yang dilalui. Kini warga tengah mempersiapkan bangunan infrastruktur pendukung lainnya yang akan memberi kenyamanan pengunjung disamping menjaga kebersihan dan kelestarian alam sekitar yakni bangunan Toilet umum, Mushallah, Tempat pembakaran sampah plastik & P3K. Jika peduli, kami mengundang partisipasi anda demi mewujudkan cita-cita bersama yaitu objek wisata alam yang menarik, bersih dan bebas polusi. amin
     
2. Air terjun Petta Yatakka
Lokasi Air terjun Petta Yatakka berjarak 1 km dari Dusun Umpungeng, berada pada hulu sungai Lasaurung yang merupakan pembatas antara Dusun Umpungeng dengan dusun Bulu Batu. Ciri khas air terjun Petta Yatakka ditandai dengan air terjung yang cukup lebar yang di baliknya terdapat gua panjang yang konon merupakan tempat peristirahatan Petta Yatakka. Selain airnya yang bening, kolam air yang merupakan tempat jatuhnya air terjung cukup luas. Dibalik gua ini lah kita dapat melihat kolam air secara keseluruhan disamping pemandangan disekeliling.

3. Air Terjun Towalida
Air terjung Towalida (the blue waterfall) merupakan tempat paling menarik diantara air terjun yang ada untuk dikunjungi. Dengan air terjun yang deras dan tinggi serta ruas kolam renang yang luas serta berpasir membuat kita betah untuk berendam di tengah pancaran sinar matahari di tengah alam yang tenang dan sejuk. Dibalik air terjunnya yang indah juga terdapat gua yang sangat luas yang dapat menampung ratusan orang. Tempat ini juga memiliki nilai sejarah bagi warga Umpungeng, pasalnya tempat inilah yang menjadi peristirahatan selama beberapa hari bagi ratusan warga yang sedang dikejar oleh para Gerilyawan yang hendak mencari seorang tokoh yang dianggap berperan dalam perjamuan malam maut yang menyebabkan hampir seluruh pasukannya tewas disembelih oleh warga. Pesona keindahan alam serta aneka pemandangan menarik serta keramah tamahan warga sepanjang perjalanan menuju ke lokasi sangat mengesankan. itulah makanya tempat ini layak dipertimbangkan untuk dikunjungi.
  
4. Air terjun Labiru
Air terjung Labiru merupakan nama lokasi yang mencerminkan warna dan keindahan airnya yang biru. Tidak jauh disekitar lokasi tempat air terjung yang sangat tinggi tersebut, terdapat kolam yang sangat luas yang dikelilingi oleh hamparan batu sungai yang sangat indah. Jika hamparan batu bersih ini terkena sinar matahari maka akan nampak jelas warna genangan air yang berbentuk kolam renang raksasa ini  memancarkan sinar biru kehitam hitaman. 


Minggu, 01 Agustus 2010

Umbi Gadung (Syapa)

Gadung atau orang Umpungeng biasa menyebutnya Syapa merupakan tanaman perkebunan yang tumbuh liar di hutan Umpungeng. Khusus di kawasan Umpungeng tanaman ini   tidak memerlukan pemeliharaan tanaman seperti penyiangan, pembumbunan, pemupukan dan pemberantasan hama/penyakit karena tumbuh liar di kawasan hutan khususnya di bantaran sungai. Tanaman gadung tidak mengenal musim tanam, pasalnya bisa ditanam kapan saja dan di mana saja khususnya di daerah-daerah pegunungan.
Tanaman ini tumbuh subur dan melimpah sehingga jenis panganan ini pernah menjadi makanan pokok warga Umpungeng disaat saat lagi susah memperoleh beras. Namun seiring perkembangan pertanian persawahan , dimana masyarakat lebih mudah memperoleh beras dengan harga terjangkau, masyarakat mulai meninggalkan jenis umbian ini sebagai makanan pokok. Maklum proses pengolahannya tergolong rumit , mulai dari pengumpulannya, mengupas kulit, mengiris, merendam di bak atau kalau orang Umpungeng biasa menggunakan kolam batu yang terbentuk secara alami yang terdapat dipinggir-pinggir sungai. Secara keseluruhan proses mulai dari menggali , membuang kulit, membuang kandungan racun hingga jadi kerupuk atau jadi ketan (sokko syapa) cukup rumit dan membutuhkan waktu
Pemanfaatan umbi gadung sampai saat ini yang paling banyak dilakukan oleh para petani adalah untuk membuat keripik. Keripik gadung dengan penampilan yang cukup menarik akan banyak diminati oleh para konsumen.

Selasa, 01 Juni 2010

Umbi Umbian

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, namun ironi karena ternyata masih ada daerah yang penduduknya sering mengalami kekurangan pangan, penyebabnya tidak lain karena mereka kekurangan BERAS, bukan kekurangan makanan. Ini akibat dari kesalah fahaman masyarakat yang terus dibiarkan tentang kebutuhan makanan pokok yang ternyata hanya mengandalkan satu jenis tanaman sebagai sumber pangannya, yaitu BERAS. Bahkan, banyak yang bilang, kalo belum makan nasi sama saja dengan belum makan. Karena ‘kepercayaan’ inilah yang membuat kita menjadi pengimpor beras nomor 1 di dunia. Sebab, kebutuhan beras per orang di Indonesia mencapai 149 kg/tahun. Sedangkan di negara ‘maju’ kebutuhannya hanya sekitar 60-75 kg/tahunnya.

Krisis ekonomi tahun 1997/1998 memperlihatkan ketergantungan kita pada beras sebagai bahan pangan utama. Kebijakan masa orde baru pun mengarahkan pada beras sentris. Padahal sumber karbohidrat tidak melulu berasal dari beras. Sebenarnya kita banyak mengenal sumber pangan selain beras. Di Wamena, orang Dani mengenal ratusan jenis ubi jalar (hipere) mereka menyebutnya,  di Yogyakarta paling tidak ada 65 jenis umbi-umbian (termasuk talas-talasan). Juga pulau Bali yang memiliki sekitar 75 jenis umbi-umbian yang bisa dimanfaatkan, di Umpungeng sendiri tertanam banyak sekali jenis umbi-umbiyan yang memiliki kandungan karbohidrat yang tidak kalah dengan beras, seperti aneka talas, aneka ubi jalar, singkong dan yang paling khas adalah makanan "Songkolo/Sokko Siapa" makanan yang terbuat dari jenis umbi yang bernama Gadung / Uwi (dioscorea) yang orang Umpungeng biasa sebunya Siapa. Sayang, semua keanekaragaman itu tenggelam oleh dominasi beras.

Berikut jenis umbi (Karbohidrat yang Masih Terkubur) yang terdapat di Umpungeng beserta keajaiban kandungannya.

1. Ganyong ( canna edulis ker)

Ganyong ( canna edulis ker)
canna edulis ker

Jika kita ke supermarket dan menemukan tepung dengan label “Queensland Arrowroot” kita langsung percaya bahwa itu adalah tepung berkualitas. Padahal, tepung yang diproduksi massal di Quennsland, Australia ini dikenal dengan tepung Ganyong (canna edulis ker) yang mudah ditemukan di Jawa dan Sumatera.

Ganyong dikenal sejak 2500 SM sebelum penduduk Amerika Selatan mengenal jagung dan singkong. Memiliki kandungan karbohidrat lebih tinggi dari kentang, demikian juga kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi. Mudah dicerna dan cocok sebagai makanan bayi dan orang sakit.

2.Suweg (amorphophanulatus companulatus)

amorphophanulatus companulatus

amorphophanulatus companulatus
Suweg (amorphophanulatus companulatus)

Suweg klo di Jepang biasa dijadikan tepung makanan untuk bahan baku jelly konjaku dan dry siratake (sejenis mie kering).



3.Kimpul / Wajao  (Xanthosomaviolaceum)

Xanthosomaviolaceum
Kimpul (Xanthosomaviolaceum)

Kimpul: umbi dari keluarga talas-talasan ini sebenarnya dikenal sebagai bahan baku keripik kemasan yang gurih dan lezat. Kimpul rebus dianjurkan sebagai pangan pengganti beras bagi penderita diabetes.










4. Uwi (Dioscorea)

Dioscorea
Uwi (Dioscorea)

Uwi : Setidaknya terdapat lima jenis uwi yang dikenal, yaitu: uwi wulung, uwi beras, uwi bangkulit, uwi jengking, dan uwi rondo sluku. Pengolahannya pun sederhana, dikukus, direbus, dibakar, digoreng, atau dijadikan gethuk. Uwi wulung biasa dikonsumsi penderita thypus, sementara itu dengan teknologi tinggi dapat dijadikan ekstrak untuk bahan baku kontrasepsi oral.

5. Gembili (Dioscorea esculenta)

Dioscorea esculenta
Gembili (Dioscorea esculenta)

Sama seperti uwi, gembili pun ada berbagai macam: gembili gajah, gembili teropong, gembili ketan, gembili srewot, dan gembili wulung.

Data WHO: Penderita diabetes mellitus di Indonesia tahun 2008 adalah sekitar 8 juta jiwa dan diperkirakan jumlahnya mencapai lebih dari 21 juta jiwa pada tahun 2025. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat keempat penderita diabetes terbesar di dunia.



Disis lain Indonesia adalah negara penghasil singkong ke-4 dunia setelah Nigeria, Thailand, dan Brazil dengan kapasitas sekitar 21,5 juta ton/tahun. Sayangnya, meskipun sudah ada Perpres No.22/2009 tentang Percepatan Keanekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) berbasis sumber daya lokal, umbi baru dilirik bila kelaparan melanda.

Sabtu, 01 Mei 2010

Sentra gula Aren Sulawesi Selatan


Indonesia merupakan produsen gula aren terbaik dunia, Desa Umpungeng merupakan salah satu daerah produsen gula aren terbesar di sulawesi Selatan. Meski proses pengolahannya masih menggunakan cara tradisional namun daerah ini sudah dikenal sebagai pemasok gula aren (gula merah) terbesar di Sulawesi-Selatan. Lokasi yang terisolir dan jauh dari jangkauan media informasi mengakibatkan masyarakat banyak mengalami ketertinggalan informasi dan ilmu pengetahuan. Para pengrajin gula aren pun lebih banyak menggunakan ingstin ketimbang ilmu pengetahuan dalam menentukan kwalitas gula yang dihasilkan. Akibatnya daya saing gula aren Umpungeng semakin tersisih ditengah persaingan pasar global yang semakin ketat. Dapatkah Umpungeng bertahan ditengah arus persaingan yang demikian berat? Apakah bijaksana membiarkan usaha rakyat yang sudah menjadi sumber penghidupan utama secara turun-temurun hilang begitu saja tanpa ada usaha alternatif yang lebih menjanjikan? Bukankah kebutuhan gula aren dunia saat ini semakin meningkat? Bukankah gula aren juga sangat kita butuhkan? 

Lepas dari itu semua, ada baiknya kita memahami secara dalam tentang kandungan gula aren dan segala manfaatnya. Gula aren dihasilkan dari nira pohon enau dengan pengolahan yang masih terbilang tradisional. Gula aren sudah dikenal sejak lama masyarakat Indonesia, terutama penduduk pedesaan yang masih menggunakan gula aren sebagai gula konsumi sehari-hari dibanding dengan gula tebu.

Gula aren yang dihasilkan dari bunga jantan pohon enau yang disimpah bumbung bambu dalam beberapa waktu. Kemudian menghasilkan nira yang dimasak dengan olahan tradisional untuk mendapatkan gula aren asli dan terbaik. Gula aren memiliki cita rasa yang sangat manis dibandingkan dengan gula biasa pada umumnya yang mengandung bahan pemutih gula atau campurkan pemanis buatan.

Gula aren memiliki kandungan senyawa alami tidak seperti gula biasa. Gula aren mengandung beberapa unsur kandungan senyawa seperti : vitamin B kompleks, glukosa, garam mineral dan yang paling utama memiliki kadar kalori yang cukup tinggi diselingi dengan kadar glisemik gula terendah yakni 35 GI (Indeks Glisemik).

Gula aren juga memiliki keunggulan yakni gula aren tidak secara langsung larut dalam tubuh, namun diserap secara perlahan, oleh karenanya gula aren dapat bertahan lama di dalam tubuh. Sehingga tidak secara langsung meningkat kadar gula darah dalam tubuh. Gula aren aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Gula aren yang telah dicerna di dalam tubuh akan melepaskan energi untuk tubuh dalam waktu yang cukup lama dan kandungan riboflavinnya mampu membantu melancarkan metabolisme sistem pencernaan dalam tubuh. Gula aren dapat digunakan dalam berbagai hidangan makanan atau minuman dengan mencampurkan gula aren sebagai penggantu gula tebu atau gula pasir.

Gula aren tidak seperti gula pada umumnya. Ketika konsumsi gula, gula akan memecahkan glukosa dala darah dan mampu menaikkan kadar gula darah menjadi tinggi. Berbeda dengan gula aren ketika dikonsumsi gula aren tidak secara langsung memecahkan diri menjadi glukosa secara cepat namun dengan perlahan sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah dalam tubuh sehingga aman bagi penderita diabetes.

Gula aren tidak mengandung bahan kimia negatif dalam pembuatannya. Gula aren menghasilkan rasa manis alami yang memang sudah berasal dari nira. Sehingga aman dikonsumsi bagi siapa saja termasuk penderita diabetes, maka tidak akan mengganggu produksi insulin dan dapat menentramkan kerja pankreas.

Dalam sebuah buu Perma Culture Plants di tahun 2004 menyebutkan kandungan senyawa yang dimiliki gula aren berfungsi dalam membantu menjaga dan membersihkan saluran sistem pencernaan mulai dari tenggorokan hingga ke lambung. Dengan kandungan riboflavin yang dimiliki gula aren dapat membantu melancarkan proses metabolisme dalam sistem pencernaan dan mengoptimalkan fungsi sel sehingga menghasilkan energi yang bertahan lama bagi tubuh.

Manfaat Gula Aren
Posted on March 16, 2013 by Gula Aren
Gula aren atau biasa dikenal sebagai gula merah pada umumnya. Gula aren menurut para ahli lebih baik dibandingkan dengan gula biasa yang digunakan dalam keharian seperti gula pasir. Gula aren memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Gula aren mengandung kadar glukosa, protein kasar, mineral dan vitamin. Gula aren memiliki warna yang khas yakni warna kecokelatan yang disinyalir mengandung serat yang dapat diserap oleh sistem pencernaan dengan baik dan memiliki fungsi sebagai penurun kadar kolesterol.

Meski penggunaan atau konsumsi gula selalu dikaitkan dengan suatu penyakit yakni kencing manis atau penyakit gula atau dalam bahasa kedokteran dikenal sebagai penyakit diabetes mellitus karena memiliki kada gula yang cukup tinggi di dalam darah. Gula aren memiliki kadar atau tingkat Glisemik yang cukup rendah yakni sekitar 35 GI, sedangkan konsumsi gula yang disarankan adalah kurang dari 55 GI dalam sehari.

Gula aren merupakan gula yang sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia. Banyak penduduk pedesaan yang menjadikan gula aren sebagai suatu sumber penghasilan yang cukup tinggi terutama di daerah jawa tengah yang merupakan produsen asli penghasil gula aren terbaik. Gula aren tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai gula pada umumnya yang dicampur dalam jenis makanan atau minuman atau panganan tertentu.

Di samping penggunaannya, gula aren memiliki manfaat yang cukup banyak dalam bidang kesehatan, seperti :

  1. Meningkatkan sistem imunitas tubuh
  2. Gula aren aman bagi penderita diabetes
  3. Menurunkan darah tinggi
  4. Membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah
  5. Membantu mengatasi sakit maag, asam urat dan rematik
  6. Mengobati masuk angin
  7. Membantu daya ingat dan konsentrasi
  8. Mengatasi osteoporosis
  9. Membantu dalam meringankan serangan asma
  10. Mengatasi gangguan susah tidur
  11. Membantu menurunkan tingkat stres
  12. Dengan penggunaan yang sesuai, gula aren dapat membantu melangsingkan tubuh

Gula aren yang berasal dari bunga jantan pohon enau atau dikenal dengan nira merupakan penghasil gula terbaik dengan rasa manis yang sangat tajam namun tetap aman dikonsumsi. Saat ini banyak gula biang atau gula buatan yang dicampur dengan bahan pengawet atau bahan senyawa lainnya, sehingga banyak orang tidak menyadari apakah gula yang dikonsumsinya cukup aman atau tidak.

Gula aren cukup aman dikonsumsi dibandingkan dengan gula manis pada umumnya. Gula aren selain memiliki kandungan senyawa alami seperti yang telah disebutkan. Gula aren juga memiliki kandungan nitrogen, klorida (CI), sulfur dan boron yang tidak dimiliki gula pemanis lainnya.

Gula aren memiliki tingkat glisemik yang cukup rendah, ketika mengkonsumsi gula aren, gula tidak secara langsung memecah glukosa dalam darah, namun melepaskan energi secara perlahan sehingga tidak akan terjadi kenaikan atau penurunan kadar gula secara serta merta (tiba-tiba), sehingga tidak perlu merasa khawatir kadar gula dalam darah langsung melonjak tinggi atau rendah. Oleh karenanya gula aren aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Bahkan dalam sebuah penelitian yang dikemukakan oleh Philippine Food Reseacrh Institute bahwa gula aren memiliki kandung makro nutrient lebih banyak dibandingkan dengan madu dan gula tebu.

Gula Aren Untuk Diabetes
Gula aren merupakan pemanis alami yang dihasilkan dari tanaman aren. Bahan ini memiliki aroma dan rasa manis yang sangat tajam sehingga sering digunakan sebagai bahan pemanis pada pembuatan jenang dan dodol. Gula aren berasal dari nira yang dihasilkan dari tandan bunga jantan pohon enau.

Cara pembuatan gula aren
Sebelum gula aren terbentuk. Lebih dahulu mengumpulkan sari nira dari bunga jantan dalam sebuah bumbung bambu. Sebelum nira mengalami peragian dan telah terjadi fermentasi maka nira tidak dapat dibuat gula aren. Oleh karenanya, bumbung bambu harus ditambahkan laru atau kawao yang berfungsi untuk pengawet nira alami.
Setelah nira cukup terkumpul dari bumbung bambu, nira kemudian direbus di atas tungku dalam sebuah wajan besar, untuk menghasilkan gula aren berkualitas, nira lebih enak dimasak dalam sebuah tungku dengan menggunakan kayu bakar untuk menghasilkan gula aren terbaik yang berasal dari kayu aren yang sudah tua. Nira memiliki yang diolah menjadi gula aren memiliki kalori yang tinggi. Gula aren sudah terbentuk bila nira menjadi pekat, berat ketika diaduk dan kalau diciduk dari wajan dan dituangkan kembali adukan akan putus-putus. Dan kalau tuangkan ke dalam air dingin, cairan pekat ini akan membentuk benang yang tidak putus-putus.Kalau sudah begitu, adonan diangkat dari tungku dan dicetak.

Gula aren termasuk dalam jenis gula pada umumnya. Hanya yang membedakan adalah gula aren memiliki rasa manis yang sangat tajam dibandingkan gula tebu atau yang biasa dikenal sebagai gula pasir. Gula arena dapat digunakan dalam berbagai jenis makanan dan minuman, seperti kopi, teh,, susu, coklat, sereal, bubur kacang ijo dan jenis panganan lainnya.

Gula aren memiliki kandungan gizi yang lebih banyak dibandingkan gula tebu. Gula aren memiliki kandungan kalsium, yang dapat menggantikan produk susu. Gula aren lebih murah dan sehat. Gula arena juga dapat digunakan sebagai gula tebu pengganti diabetes. Meski gula identik sekali dengan penyakit diabetes mellitus. Gula aren memiliki tingkat glisemik yang cukup rendah dibanding dengan gula tebu. Oleh karenanya, gula aren dapat dikonsumsi dengan aman bagi penderita diabetes.

Gula aren dengan tingkat glisemik yang rendah yakni 35 sehingga dengan cepat makanan yang dicampur dengan gula aren berubah menjadi glukosa. Untuk mengetahui tingkat atau nilai glisemik yang dapat dijadikan suatu acuan dalam mengkonsumsi gula berdasarkan Literatur Kesehatan, yakni :
  1. Glisemik tinggi yang diubah menjadi glukosa jika nilai glisemik di atas 70 sangat rawan terhadap serangan diabetes.
  2. Glisemik sedang, jika nilai glisemik berkisar 55-69
  3. Glisemik rendah, jika nilai glisemik di bawah 55. Tingkat glisemik rendah inilah yang aman bagi penderita diabetes.


Tingkat glisemik yang dijelaskan di atas dapat dijadikan suatu acuan ketika seseorang ingin mengkonsumsi gula baik dalam bentuk makanan, minuman atau panganan kecil. Tingkat glisemik yang disarankan untuk dikonsumsi per harinya harus dibawah 55. Namun tak hanya itu, meski glisemik di bawah 55, tetap harus memperhatikan pola hidup yang sehat dengan tetap mengurangi atau membatasi asupan gula setiap harinya.

Makin rendah indeks glisemik, maka makin aman bagi pankreas untuk menghasilkan insulin secara normal. Dalam artian konsumsi gula aren aman bagi penderita diabetes, karena gula aren mengandung tingkat glisemik yang cukup rendah yakni 35. Namun penggunaan gula aren tetap harus dibatasi.

Sumber : http://gulaaren.org/

Jumat, 01 Januari 2010

Tim Pelaksana Program

Sudirman A.Rahman atau biasa di sapa Dirman merupakan Inisiator putra kelahiran asli Umpungeng. Pengalaman yang diperoleh selama berkarier di industri pengembangan SDM Pariwisata memberinya inspirasi sekaligus tantangan untuk mengaplikasikan berbagai teori pengelolaan Sumber daya khususnya bidang Pariwisata dan lingkungan hidup kedalam aksi yang nyata. Seiring dengan bertambahnya usia, Dirman memiliki obsesi mengaplikasikan tata nilai positif di setiap lini kehidupan melalui usaha yang nyata demi berbagi manfaat sebanyak-banyaknya bagi sesama.

Sinardin NB (Ketua Pengurus Masjid Jabal Nur Umpungeng) merupakan Putra kelahiran Umpungeng yang mengenyam pendidikan tingkat lanjutan ini merupakan putra pertama pasangan Bapak Bune dan Nungka, dia merupakan sosok penggemar pelajaran mate-matika, bahkan sempat menjuarai pelajaran yang menjadi momok bagi besar pelajar dimasanya.Sopan, terbuka dan bicara apa adanya merupakan ciri khas yang menonjol pada siapa saja yang pernah berintraksi dengannya. Memiliki 2 Putri dan 2 putra memberi motivasi dirinya untuk bekerja lebih keras. Kini menjalani rutinitas sebagai penyadap dan bercocok tanam. Namun jika ada pengunjung yang memerlukan jasa ojeg, maka dia pun dengan senang hati melayani. Baginya Menjemput atau mengantar orang merupakan kesempatan menggali informasi dari setiap penunpang tentang apa saja yang terjadi didunia luar, disamping memperoleh tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. 

Muhammad Sose Putra Generasi muda kelahiran Umpungeng. Ayah dari 3 putra putri ini pernah mengembara ke Negeri Jiran Malaysia. Berkat Pengalaman yang diperoleh selama dalam perantauan, menjadikannya senang berinovasi dan melakukan uji coba dalam mengembangkan tanaman menjadi lebih produktif. Keindahan alam Umpungeng menjadi magnet baginya untuk kembali ke kampung halaman dan berkonsentrasi pada pengembangan tanaman cengkeh dan cokelat. Baginya pengalaman merantau telah ia bayar dengan harga yang sangat mahal. Tangan kanannya yang hilang akibat dari kecelakaan kerja telah cukup baginya untuk menjadi pelajaran berharga yang akan senantiasa ia jadikan panduan untuk hidup yang lebih baik dimasa yang akan datang

Nasrullah Rahman  (Remaja Masjid) Putra ke 7 dari pasangan Abdurahman dan Siti Hasanah mengenyam Pendidikan S1 bidang Budaya di salah satu Perguruan Tinggi Swasta Ternama di Kota Makassar. Latar belakang pendidikan dan ke organisasian selama dikampus serta penghayatan Agamanya mengantarkan pada visi membangun budaya Masyarakat yang lebih positif dan produktif. Dengan Ilmu dan pengalamannya akan di dermakan ke pada sesama khususnya di kampung halaman.

Wahyuddin (Kepala Dusun Umpungeng) Putra kelahiran Umpungeng yang saat ini menekuni bidang pertanian. Disamping menjalankan rutinitas selaku warga, saat ini Bapak Wahyuddin juga mendapat kepercayaan dari warga sebagai Kepala Dusun Umpungeng. Jika anda ingin berkunjung ke Umpungeng, anda juga bisa memintanya untuk menjemput atau mengantar ke Desa Gattareng (Jalan Poros) menggunakan kendaraan bermotor. Dengan kemampuan khusus mengendarai kendaraan roda dua di medan berat seperti Umpungeng, anda tidak perlu khawatir. Dengan hanya mengeluarkan kocek Rp.75.000,- anda tinggal duduk manis hingga tiba di lokasi, selebihnya serahkan padanya



Donasi untuk Pelestarian Kawasan

Desa Umpungeng merupakan anugerah kehidupan tidak hanya bagi penduduk setempat tapi juga masyarakat luas, khususnya warga Kabupaten Soppeng dan sekitarnya. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa wilayah Kabupaten Soppeng pada umumnya terdiri dari lahan persawahan yang  sangat bergantung pada sistem irigasi pengairan. Kondisi inilah yang menjadikan kawasan Umpungeng sangat penting sebagai kawasan resapan air yang menjadi penyangga bagi siklus pertanian di Kabupaten Soppeng dan sekitarnya. Namun demikian, peran strategis ini tidak akan optimal jika tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan peran serta masyarakat. 

"Sebagai warga tempatan, kami menyadari peran dan tanggung jawab kami sangat menetukan bagi terjaganya kawasan Umpungeng sebagai penyuplai utama kebutuhan air bagi daerah pertanian sekitanya. Namun pada saat yang sama kami harus memenuhi kebutuhan hidup kami sebagaimana lazimnya". Dua kepentingan tersebut menjadi dilema bagi masyarakat Umpungeng untuk memenuhi nya pada waktu yang sama, yakni disatu sisi masyarakat harus bercocok tanam / membabat hutan namun disi lain berkewajiban menjaga agar kawasan ini tetap menjadi kawasan resapan air.

Untuk itu kami atasnama generasi muda Umpungeng berikhtiar untuk menjalankan beberapa program pemberdayaan masyarakat, sebagai usaha menumbuhkan kesadaran bersama warga bahwa tugas utama kita  bukanlah mengexplorasi alam apalagi merusak-nya melainkan sebagai Pemimpin / Khalifah di bumi yang bertugas mengelola dan menjaganya dari kerusakan dan kehancuran. Kami sengaja menghindari penggunaan kata "pembangunan" karena kata ini lebih mencerminkan peng exploitasian alam secara sepihak. Kami lebih memilih kata "pelestarian" dengan harapan seluruh aktivitas yang dilakukan dikawasan ini berorientasi pada pemberdayaan lingkungan secara seimbang antara pemenuhan kebutuhan hidup dan pelestarian lingkungan.    

Untuk mewujudkan rencana besar tersebut, kami tidak mungkin bergerak sendirian. Kami membutuhkan banyak sumber daya dari orang-orang arif seperti Saudara. Untuk itu kami mengundang partisipasi seluruh pengunjung yang budiman dalam bentuk apapun.
 
Sebagai  bentuk pertanggung jawaban kami terhadap setiap partisipasi dalam menjalankan program-program kami, maka kami akan mempublikasikan seluruh DONASI yang kami terima tanpa mengurangi penghargaan kami terhadap keikhlasan dan ketulusan setiap Donatur. Sebagai ungkapan terima kasih, kami memberikan souvenir berupa Baju Kaos (selama persediaan masih ada) bagi penyumbang yang mencapai nominal tertentu. Ketentuan jumlah minimal sumbangan tidak kami publikasikan dalam rangka menjaga kemurnian dan ketulusan niat para donatur yang budiman. 

Donasi dapat berupa barang atau uang yang diperuntukkan untuk program-program kami berikut ini:
1. Pembuatan Jalan Kampung
2. Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air 
3. Sedekah  Pohon Aren  (Arenga pinnata, suku Arecaceae)
4. Renovasi Masjid   
  
Semoga Allah Yang Maha Agung mencatat amal kebaikan Bapak dan Ibu sekalian sebagai Ibadah dan Allah berkenan memudahkan segala urusan kita di dunia: Amin

Ecotourism

 Judul asli: "Peluang dan Potensi Ecotourism di Indonesia"
Mungkin istilah “ecotourism” belum begitu akrab di telinga kita. Namun, bukan berarti ia tak bisa menjadi primadona. Dengan modal kekayaan alam dan budaya, serta tuntutan terhadap keberlangsungan-nya (sustainable), ecotourism adalah wajah masa depan pariwisata Indonesia.

Sejalan dengan isu perubahan iklim dan tren “back to nature”, gaung ecotourism mulai menyebar di penjuru dunia. Ecotourism disebut-sebut sebagai alternatif solusi yang mempertemukan jalinan antara pariwisata dan aspek lingkungan. Tentu saja, respon ini muncul setelah berbagai penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pariwisata telah berkontribusi terhadap dampak buruk lingkungan, pula masalah sosio-kultural dan ekonomi.

Sebagai sebuah negara kepulauan dengan keragaman suku yang tak ternilai harganya, Indonesia sudah sejak lama dikenal turis mancanegara akan keindahan alam dan budayanya. Dua hal itu kemudian dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata yang mendatangkan banyak keuntungan di sektor ekonomi. Maka, untuk tetap menghidupkan ekosistem dan pariwisata, ecotourism bisa dipilih sebagai jalan keluar.

Ecotourism atau eko-wisata merupakan wisata yang mengandalkan alam (flora dan fauna) serta kebudayaan masyakat setempat sebagai daya tarik, di mana prinsip keberlangsungan dapat terjaga. Eko-wisata tidak sekedar melihat alam dan kebudayaan sebagai objek, tapi juga sesuatu yang perlu dijaga kelestariannya. Karena itulah, ecoturism kini begitu populer digalakkan sebab ia tak hanya muncul sebagai potensi konservasi, melainkan potensi pariwisata mendatang.

Ecotourism dan Pelestarian Lingkungan
Prinsip yang ditekankan eko-wisata ialah kualitas pengalaman yang hendak dirasakan wisatawan ketika menikmati alam dan budaya, seimbang dengan jaminan bahwa lingkungan fisik, sosio-kultural, maupun ekonomi bagi penduduk lokal dapat terjaga keberlangsungannya. Untuk itu, etika melakukan ecotourism harus diterapkan.

Di Tanah Air, taman nasional dan kebun raya adalah contoh kawasan yang menerapkan konsep ecotourism. Pada mulanya, taman nasional maupun kebun raya memang bukan diperuntukkan bagi kegiatan pariwisata, melainkan konservasi dan laboratorium alam. Namun ide bahwa pengetahuan serta pengalaman untuk berinteraksi dengan alam dan suku asli, mulai mengemuka, taman nasional pun dibuka untuk umum bagi kepentingan edukasi. Indonesia tercatat sebagai negara dengan potensi kuantitas dan kualitas yang tinggi perihal eko-wisata. Dari Sabang hingga Merauke, terdapat 50 taman nasional dan kebun raya. TN (Taman Nasional) Lorentz di Irian Jaya berpredikat World Heritage Park, sedangkan TN Ujung Kulon telah menjadi World Heritage Site.

Perlahan namun pasti, kini eko-wisata kian digemari wisatan domestik – pula wisatawan asing dengan jumlah yang signifikan. Kebanyakan dari mereka menikmati eko-wisata bersama keluarga atau rombongan sekolah. Sejumlah destinasi yang telah ramai adalah TN Kepulauan Seribu dan kawasan Jawa Barat karena akses yang prima dari dan menuju Jakarta. Tiap akhir pekan, Kepulauan Seribu, Bogor dan Puncak menjadi destinasi paling ramai. TN Kepulauan Seribu, Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan TN Gunung Gede Pangrango dipenuhi wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin menikmati keasrian pepohonan yang teduh, sekaligus mempelajari keanekaragaman hayati Nusantara.

Selain itu, terdapat juga kawasan konservasi yang namanya telah terkenal di kalangan penggiat lingkungan dan backpacker dunia karena kecantikan alam dan budayanya, seperti TN Komodo, TN Wakatobi, TN Laut Bunaken, TN Gunung Rinjani, serta TN Bromo Tengger Semeru.

Peran Penting Agen Perjalanan dalam Ecotourism
Prediksi WTO (World Tourism Organization) terkait tren wisata yang sedang tumbuh dan akan berkembang ke depan, memposisikan eko-wisata pada urutan pertama. Meski eko-wisata relatif memiliki segmen pasar yang lebih kecil dibanding lainnya, namun eko-wisata terbukti menjadi salah satu jenis wisata yang paling cepat pertumbuhannya. Artinya, pasar kian bertambah, tapi belum dikembangkan dengan matang.

Selama ini, kendala yang dihadapi eko-wisata terkait aksesibilitas dan akomodasi. Oleh karena itu, tour operator/agen perjalanan dituntut untuk dapat bekerja sama dengan penduduk lokal. Kerja sama yang setara ini merupakan syarat eko-wisata di mana pariwisata turut mensejahterakan kehidupan lokal. Kolaborasi bersama akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan unik bagi wisatawan karena mereka didampingi langsung oleh pemandu yang mengenal betul kawasan, pula menikmati kebudayaan asli, mencicipi kuliner khas, serta merasakan pengalaman menjadi bagian dari mereka dengan menginap di rumah penduduk (guesthouse) dan melakukan kegiatan, seperti menanam pohon, melepaskan penyu, mendengarkan suara burung, mempelajari karakter tumbuhan, dan lainnya. Namun, peran agen perjalanan sangat penting dalam mendampingi dan memberdayakan warga lokal terkait standar dan mutu pelayanan menghadapi wisatawan.

Eko-wisata bukanlah sekedar strategi marketing menarik turis. Maka, dalam menawarkan paket, agen perjalanan perlu mengomunikasikan mengenai apa itu ecotourism, mengapa agen perjalanan menawarkannya, apa saja yang akan didapatkan turis, serta hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama turis menikmati eloknya alam dan budaya di tempat tujuan.

Persoalan lingkungan jelas telah merubah wajah industri pariwisata. Hal ini tentu berdampak signifikan terhadap bagaimana agen perjalanan dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian pada pasar. Tren terhadap ecotourism serta meningkatnya kesadaran turis terhadap isu perubahan iklim, menjadi peluang dan potensi bagi pariwisata Indonesia di masa depan.
Ditulis Oleh      :  Nurdiyansah
Sumber: http://www.jejakwisata.com

Testimoni Pengunjung